Aplikasi QR Code untuk Asset Management Perusahaan atau untuk Perorangan sangat dibutuhkan sebagai media Inventory terkait product atau barang. Selain memudahkan juga sudah didukung oleh berbagai alat komunikasi umum seperti Mobile Device (Handphone, Tablet, dll), dan tentunya semakin bersinergi dengan system perusahaan atau back office system. Aplikasi QR Code untuk Asset Management diciptakan untuk mempermudah bukan mempersulit pekerjaan, karena dengan adanya
Aplikasi QR Code untuk Asset Management semua Asset dapat diketahui, ditelusuri, di record dan yang pasti aman karena bisa dipertanggung jawabkan.
Asset Management dimana dilakukannya proses Recording Asset, Request Order Asset, Claiming Guarantee, Product Knowlage, Auction, Selection, Auditing. Semua proses tersebut dilakukan secara komprehensif dan maksimal, karena pengaruh besarnya akan berdampak terhadap bisa positif dan bahkan mengakibatkan dampak negatif bagi perusahaan, Management Assset yang tidak baik ataupun tidak sesuai dengan kaidah-kaidah atau fungsionarisnya mengakibatkan kerugian yang cukup signifikan untuk perusahaan, oleh karena itu pada kesempatan ini infopintar.com akan mengajak semuanya terutama kepada InpiHolic yang terus setia mengikuti postingan infopintar.com untuk sama-sama mengkaji dan mendalami mengenai Asset Management. sebelum infopintar.com memaparkan lebih jauh terkait Asset Management, izinkanlah infopintar.com memberikan landasan-landasan Teoritical atau yang menjadi latar belakang dari Asset Management, Berikut penjelasannya.
Latar Belakang Asset Management:
Seiring dengan berkembangnya suatu perusahaan maka jumlah aset juga akan terus bertambah dari tahun ke tahun. Aset adalah barang tidak habis pakai (non consumable) yang dimiliki perusahaan yang memiliki umur lebih dari 12 bulan. Aset membutuhkan manajemen yang baik agar lebih mudah untuk dipantau dan ditelusuri. Kebutuhan informasi mengenai data dan informasi suatu aset sangatlah penting guna untuk memperbaiki kinerja atau efisiensi di dalam suatu perusahaan. Aset adalah sumber daya yang mempunyai manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti atau diperoleh atau dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas akibat transaksi atau kejadian masa lalu.
Landasan Teori Asset Management:
a. Menurut Smith, 1990 Manajemen Resiko didefinisikan sebagai proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah resiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut.
b. Menurut Clough and Sears, 1994 Manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu pendekatan yang komprehensif untuk menangani semua kejadian yang menimbulkan kerugian.
c. Menurut William, et.al.,1995,p.27 Manajemen risiko juga merupakan suatu aplikasi dari manajemen umum yang mencoba untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menangani sebab dan akibat dari ketidakpastian pada sebuah organisasi.
d. Dorfman, 1998, p. 9 Manajemen risiko dikatakan sebagai suatu proses logis dalam usahanya untuk memahami eksposur terhadap suatu kerugian.
Metodologi Asset Management:
a. Asset Planning (Perencanaan Aset) meliputi konfirmasi tentang pelayanan yang dibutuhkan oleh user dan memastikan bahwa aset yang diajukan merupakan solusi yang paling efektif untuk memenuhi kebutuhan user.
b. Asset Creation/Acquistion (Pengadaan Aset) merupakan pengadaan atau peningkatan dari aset dimana pembiayaan dapat menjadi alasan yang diharapkan untuk menyediakan keuntungan diluar tahun pembiayaan. Sebuah pendekatan management yang berharga dapat diadopsi untuk menghasilkan solusi yang paling ekonmis dan kreatif.
c. Financial Mangement (Manajemen keuangan) membutuhkan pengetahuan yang berhubungan dengan kepemilikan aset, termasuk pengadaan/skuisisi, operasi, maintenance, rehabilitasi, pemabaruan, depresiasi dan pembuangan dan pengambilan keputusan yang mendukung kefektifan biaya yang dikeluarkan.
d. Asset Operation and Maintenance (Perawatan dan pengoperasian aset) mempunyai fungsi yang berhubungan dengan kerja dan pengendalian aset dari hari ke hari dan biaya yang berhunbungan dengannya yang merupakan komponen penting dalam aset yang dinamis atau berumur pendek.
e. Asset Condition and performance (Kondisi dan kinerja aset) dimana kinerja aset berhubungan dengan pada kemampuan dari aset untuk memenuhi target dari level layanan dan kondisi aset mencerminkan kondisi fisik dari aset. Memonitor kondisi dan kinerja aset adalah hal penting untuk mengetahui aset yang mempunyai kinerja kurang bagus atau yang sudah hampir gagal bekerja.
f. Asset Rehabilitation/Repalcement (Rehabilitasi/Penggantian Aset) adalah upgrade atau penggantian yang cukup signifikan dari sebuah aset atau komponen aset untuk mengembalikan aset kepada kondisi dan kinerja yang dibutuhkan. Manajer aset harus mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi solusi jangka panjang yang optimum melalui proses pengambilan keputusan yang formal.
g. Asset Disposal/Rasionalisation (Pembuangan/Rasionalisasi Aset) adalah pilihan ketika sebuah aset tidak diperlukan lagi, menjadi tidak ekonomis untuk di rawat atau direhabilitasi. Ini menyediakan kesempatan untuk mereview konfigurasi, tipe dan lokasi dari aset dan proses layanan yang dihasilkan yang relevan dengan aktivitas.
h. Asset Management Review (Review Manajemen Aset) melibatkan regulasi internal dan audit independen untuk meyakinkan siklus peningkatan aset manajemen yang kontinyu dan untuk mencapai atau memelihara praktek terbaik bagi perusahaan.
Setelah kita mengatuhi Metodologi, Latar belakang dan Teori atau kajian dari ilmu pengetahuan terkait Asset tersebut, kini infopintar.com akan mengajak ke step selanjutnya yaitu mengenai Job Description dari Asset Management, berikut penjelasannya .
Job Description And Process Asset Management:
(1). Membuat Identifikasi Asset, Pengkodean melalui scanner barcode, Berdasarkan lokasi, type, serial number atau kode barang, Pengelompokan jenis-jenis asset, berdasarkan in used, scrap, defected, reject
(2). Membuat Update Hitorycal device, Membuat list keterangan device/perangkat/barang berdasarkan ticket, Melakukan analisa, dan merangkumnya dalam jurnal laporan bulanan.
(3) Menjadi / memiliki Terminal Asset dan Memberikan Hak Apporoved, Keluar atau masuknya device/perangkat/barang, Controling / kontrol , Pengadaan, pembelian device/perangkat/barang, Seleksi dan penaksiran suatu device/perangkat/barang
(4). Tempat Penyimpan Asset, Membuat gudang asset dan menjaga serta melakukan perawatan asset, Menyiapkan stock device/perangkat/barang, Membuat laporan stock barang perbulan
(5). Membuat Costing Asset, Laporan cost perbulan untuk settiap asset berdasarkan lokasi / permintaan
(6). Melakukan Aktifitas Inventory Stock Opname secara berkala, Laporan atas hasil data stock opname (7). Bekerja sama dengan Teknisi dan Vendor, Service dan garansi device/perangkat/barang
(8). Uji / Test kelayakan device/perangkat/barang, Membuat form hasil uji/test device/perangat/barang
(9). Evaluasi atas device/perangkat/barang, Membuat laporan evaluasi atas device/perangkat/barang. Sehingga dapat memberikan masukan/solusi atas device/perangkat/barang yang berkualitas namun low cost, sehingga dapat memiliki STANDARISASI.
Tujuan Asset Management:
a. Menerapkan dan menjalankan manajemen resiko
b. Mengkoordinir dan kontroling segala permasalahan asset perusahaan
c. Mengendalikan fungsi Asset
d. Memberikan laporan secara valid dan real berdasarkan bukti secara fisik dan update.
e. Menjadi terminal/ pintu/ akses keluar atau masuknya device/perangkat/barang.
f. Memberikan input, atas device/perangkat/barang yang berkualitas dan yang tidak berkualitas berdasarkan data asset. Sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan kerugian cost atas asset.
g. Bersinergi dan berkolaborasi dengan system dan tim teknikal
Intruksi Kerja (Work Instruction) Asset Management:
1. Recording Asset
“ Team Asset harus selalu mengupdate historical device/perangkat/barang berdasarkan open ticket yang telah dibuat. Lalu mem folowup atas laporan dari pihak teknikal / IT, dimana harus berisikan data-data masalah, analisa/diagnose dan penyelesaian masalahnya.
2. Request Order Asset
“ Team Asset harus menjadi akses utama dan wajib bagi keluar atau masuknya Asset. Team asset akan menerima Purchase Order dari Team Teknikal/IT, lalu Team Asset harus melakukan kontroling, Evaluasi terhadap PO tsb, lalu mem folowupnya ke bagian Approved, dan menyerahkan PO tersebut ke bagian Purchasing.
Adapun ketika sudah terjadi pembelian Asset, maka asset tersebut harus diterima terlebih dahulu oleh Team Asset, untuk dilakukan identifikasi dan pengkodean asset tsb. Dan melakukan test/uji kelayakan dari asset tersebut. Serta menyimpan surat-surat yang berhubungan dengan garansi asset tersebut.
3. Claiming Guarantee
“Team Asset harus bekerja sama dengan vendor-vendor perusahaan, agar dalam proses claim guaranty tidak mengalami kesulitan dan memakan waktu yang cukup lama serta tidak ada biaya-biaya yang dipungut berdasarkan service level guarantee.
4. Product Knowlage
“ Team Asset harus memiliki pengetahuan serta jaringan yang luas mengenai Asset tersubut, sehingga memiliki pembukuan tentang informasi seputar Asset tsb.
5. Auctions
“ Team Asset harus memiliki data-data yang valid dari asset kepemilikan perusahaan, sehingga dapat memberikan permohonan lelang kepada pemilik perusahaan.
6. Selection
“ Team Asset harus membuat data-data asset dan memisahkannya kedalam golongannya seperti asset yang rusak dan tidak bisa diperbaiki, Asset yang rusak dan dapat diperbaiki, Asset yang masih bisa pakai, Asset titipan / sewaan.
7. Auditing
“Team Asset, harus membuat program dan schedule proses audit atas asset, dengan mengimplementasikan proses stock opname.
Nah sekarang infopintar.com akan memberikan aplikasi QR Code sehingga akan sangat memudahkan untuk kebutuhan Inventory Asset, tapi kita paparkan dulu kegunaan QR code nya dahulu,
Apa itu QR Code ?
Kode QR adalah suatu jenis kode matriks atau kode batang dua dimensi yang dikembangkan oleh Denso Wave, sebuah divisi Denso Corporation yang merupakan sebuah perusahaan Jepang dan dipublikasikan pada tahun 1994 dengan fungsionalitas utama yaitu dapat dengan mudah dibaca oleh pemindai QR merupakan singkatan dari Quick Respon atau respons cepat, yang sesuai dengan tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan mendapatkan respons yang cepat pula. Berbeda dengan kode batang, yang hanya menyimpan informasi secara horizontal, kode QR mampu menyimpan informasi secara horizontal dan vertikal, oleh karena itu secara otomatis Kode QR dapat menampung informasi yang lebih banyak daripada kode batang.(soon,2008) (sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Kode_QR)
Apa manfaat QR Code ?
Manfaat dari QR Code adalah kita bisa langsung membaca isi yang terkandung dalam code tersebut secara cepat. QR Code ini bisa digunakan untuk Media Inventory, Labeling mungkin juga promosi sebuah perusahaan, menyimpan alamat sebuah situs website atau Blog, atau menyimpan Tulisan, menyimpan nomor HP dan untuk menyimpan SMS dari seseorang. Jika QR Code ini diterapkan pada sebuah situs atau blog, pengunjung bisa langsung melihat blog tersebut melalui HP atau mobile phone.
Sebuah Kode QR (singkatan Kode “Quick Response”) merupakan simbol 2-dimensi digital yang pelanggan Anda dapat memindai dengan ponsel mereka untuk mendapatkan akses ke konten tertentu secara langsung.
Bagaimana Cara Menggunakan QR Codes?
Kode QR membantu Anda berbagi informasi dengan orang-orang ditargetkan tertarik dalam bisnis Anda, secara langsung.
Ini merupakan cara yang bagus untuk berbagi informasii, karena kita tidak perlu meminta orang lain atau pelanggan kita, atau orang yang kita target untuk mengingat atau masukkan alamat web yang panjang atau campur aduk.
Banyak usaha kecil mulai menggunakan Kode QR untuk keperluan: :
a. Memberikan tautan atau link ke halaman tertentu, sebagai contoh untuk gambar yang diatas adalah QR Code ke salah satu halaman yang ada di website Komunitas Pakar Online Indonesia ini.
b. Memberikan penawaran khusus atau diskon
c. Berbagi konten eksklusif yang melengkapi.
d. Berbagi video online yang di unggah ke Youtube (Lihat: mengenal YouTube).
e. Dan banyak lagi…
Nah.....sekarang jadi cerahkan, klo yang masih bingung silahkan diulang lagi bacanya, klo yang sudah mengerti boleh silahkan langsung download saja file aplikasinya
silahkan diklik aja Aplikasi QR Code Offline
Caranya :
a. Download dahulu file aplikasinya
b. Install
c. Untuk memulai, ketik pada Plain Text kode barang, nama barang, jenis, type (semua terkait dengan barang tersebut)
d. Setelah selesai ketik, lalu klik pada menu Encode (proses untuk membuat QR Code)
e. Dan akan tampil QR codenya pada posisi di sebelah kanan
g. Lalu simpan QR code tersebut, pastikan diberi nama/code pada QR code tersebut yah, dan simpan dalam format file JPEG File (jpg).
h. Lakukan cara yang sama pada setiap barang yang akan di buat QR Codenya
i. Cetak dengan menggunakan kertas stiker, karena akan ditempel pada barangnya, klo gak mau repot bisa beli printer Code merek Zebra. tinggal print langsung ok.
Atas segenap perhatiannya, infopintar.com ucapakan banyak terima kasih.
Aplikasi QR Code untuk Asset Management semua Asset dapat diketahui, ditelusuri, di record dan yang pasti aman karena bisa dipertanggung jawabkan.
Asset Management dimana dilakukannya proses Recording Asset, Request Order Asset, Claiming Guarantee, Product Knowlage, Auction, Selection, Auditing. Semua proses tersebut dilakukan secara komprehensif dan maksimal, karena pengaruh besarnya akan berdampak terhadap bisa positif dan bahkan mengakibatkan dampak negatif bagi perusahaan, Management Assset yang tidak baik ataupun tidak sesuai dengan kaidah-kaidah atau fungsionarisnya mengakibatkan kerugian yang cukup signifikan untuk perusahaan, oleh karena itu pada kesempatan ini infopintar.com akan mengajak semuanya terutama kepada InpiHolic yang terus setia mengikuti postingan infopintar.com untuk sama-sama mengkaji dan mendalami mengenai Asset Management. sebelum infopintar.com memaparkan lebih jauh terkait Asset Management, izinkanlah infopintar.com memberikan landasan-landasan Teoritical atau yang menjadi latar belakang dari Asset Management, Berikut penjelasannya.
Latar Belakang Asset Management:
Seiring dengan berkembangnya suatu perusahaan maka jumlah aset juga akan terus bertambah dari tahun ke tahun. Aset adalah barang tidak habis pakai (non consumable) yang dimiliki perusahaan yang memiliki umur lebih dari 12 bulan. Aset membutuhkan manajemen yang baik agar lebih mudah untuk dipantau dan ditelusuri. Kebutuhan informasi mengenai data dan informasi suatu aset sangatlah penting guna untuk memperbaiki kinerja atau efisiensi di dalam suatu perusahaan. Aset adalah sumber daya yang mempunyai manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti atau diperoleh atau dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas akibat transaksi atau kejadian masa lalu.
Landasan Teori Asset Management:
a. Menurut Smith, 1990 Manajemen Resiko didefinisikan sebagai proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah resiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut.
b. Menurut Clough and Sears, 1994 Manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu pendekatan yang komprehensif untuk menangani semua kejadian yang menimbulkan kerugian.
c. Menurut William, et.al.,1995,p.27 Manajemen risiko juga merupakan suatu aplikasi dari manajemen umum yang mencoba untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menangani sebab dan akibat dari ketidakpastian pada sebuah organisasi.
d. Dorfman, 1998, p. 9 Manajemen risiko dikatakan sebagai suatu proses logis dalam usahanya untuk memahami eksposur terhadap suatu kerugian.
Metodologi Asset Management:
a. Asset Planning (Perencanaan Aset) meliputi konfirmasi tentang pelayanan yang dibutuhkan oleh user dan memastikan bahwa aset yang diajukan merupakan solusi yang paling efektif untuk memenuhi kebutuhan user.
b. Asset Creation/Acquistion (Pengadaan Aset) merupakan pengadaan atau peningkatan dari aset dimana pembiayaan dapat menjadi alasan yang diharapkan untuk menyediakan keuntungan diluar tahun pembiayaan. Sebuah pendekatan management yang berharga dapat diadopsi untuk menghasilkan solusi yang paling ekonmis dan kreatif.
c. Financial Mangement (Manajemen keuangan) membutuhkan pengetahuan yang berhubungan dengan kepemilikan aset, termasuk pengadaan/skuisisi, operasi, maintenance, rehabilitasi, pemabaruan, depresiasi dan pembuangan dan pengambilan keputusan yang mendukung kefektifan biaya yang dikeluarkan.
d. Asset Operation and Maintenance (Perawatan dan pengoperasian aset) mempunyai fungsi yang berhubungan dengan kerja dan pengendalian aset dari hari ke hari dan biaya yang berhunbungan dengannya yang merupakan komponen penting dalam aset yang dinamis atau berumur pendek.
e. Asset Condition and performance (Kondisi dan kinerja aset) dimana kinerja aset berhubungan dengan pada kemampuan dari aset untuk memenuhi target dari level layanan dan kondisi aset mencerminkan kondisi fisik dari aset. Memonitor kondisi dan kinerja aset adalah hal penting untuk mengetahui aset yang mempunyai kinerja kurang bagus atau yang sudah hampir gagal bekerja.
f. Asset Rehabilitation/Repalcement (Rehabilitasi/Penggantian Aset) adalah upgrade atau penggantian yang cukup signifikan dari sebuah aset atau komponen aset untuk mengembalikan aset kepada kondisi dan kinerja yang dibutuhkan. Manajer aset harus mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi solusi jangka panjang yang optimum melalui proses pengambilan keputusan yang formal.
g. Asset Disposal/Rasionalisation (Pembuangan/Rasionalisasi Aset) adalah pilihan ketika sebuah aset tidak diperlukan lagi, menjadi tidak ekonomis untuk di rawat atau direhabilitasi. Ini menyediakan kesempatan untuk mereview konfigurasi, tipe dan lokasi dari aset dan proses layanan yang dihasilkan yang relevan dengan aktivitas.
h. Asset Management Review (Review Manajemen Aset) melibatkan regulasi internal dan audit independen untuk meyakinkan siklus peningkatan aset manajemen yang kontinyu dan untuk mencapai atau memelihara praktek terbaik bagi perusahaan.
Setelah kita mengatuhi Metodologi, Latar belakang dan Teori atau kajian dari ilmu pengetahuan terkait Asset tersebut, kini infopintar.com akan mengajak ke step selanjutnya yaitu mengenai Job Description dari Asset Management, berikut penjelasannya .
Job Description And Process Asset Management:
(1). Membuat Identifikasi Asset, Pengkodean melalui scanner barcode, Berdasarkan lokasi, type, serial number atau kode barang, Pengelompokan jenis-jenis asset, berdasarkan in used, scrap, defected, reject
(2). Membuat Update Hitorycal device, Membuat list keterangan device/perangkat/barang berdasarkan ticket, Melakukan analisa, dan merangkumnya dalam jurnal laporan bulanan.
(3) Menjadi / memiliki Terminal Asset dan Memberikan Hak Apporoved, Keluar atau masuknya device/perangkat/barang, Controling / kontrol , Pengadaan, pembelian device/perangkat/barang, Seleksi dan penaksiran suatu device/perangkat/barang
(4). Tempat Penyimpan Asset, Membuat gudang asset dan menjaga serta melakukan perawatan asset, Menyiapkan stock device/perangkat/barang, Membuat laporan stock barang perbulan
(5). Membuat Costing Asset, Laporan cost perbulan untuk settiap asset berdasarkan lokasi / permintaan
(6). Melakukan Aktifitas Inventory Stock Opname secara berkala, Laporan atas hasil data stock opname (7). Bekerja sama dengan Teknisi dan Vendor, Service dan garansi device/perangkat/barang
(8). Uji / Test kelayakan device/perangkat/barang, Membuat form hasil uji/test device/perangat/barang
(9). Evaluasi atas device/perangkat/barang, Membuat laporan evaluasi atas device/perangkat/barang. Sehingga dapat memberikan masukan/solusi atas device/perangkat/barang yang berkualitas namun low cost, sehingga dapat memiliki STANDARISASI.
Tujuan Asset Management:
a. Menerapkan dan menjalankan manajemen resiko
b. Mengkoordinir dan kontroling segala permasalahan asset perusahaan
c. Mengendalikan fungsi Asset
d. Memberikan laporan secara valid dan real berdasarkan bukti secara fisik dan update.
e. Menjadi terminal/ pintu/ akses keluar atau masuknya device/perangkat/barang.
f. Memberikan input, atas device/perangkat/barang yang berkualitas dan yang tidak berkualitas berdasarkan data asset. Sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan kerugian cost atas asset.
g. Bersinergi dan berkolaborasi dengan system dan tim teknikal
Intruksi Kerja (Work Instruction) Asset Management:
1. Recording Asset
“ Team Asset harus selalu mengupdate historical device/perangkat/barang berdasarkan open ticket yang telah dibuat. Lalu mem folowup atas laporan dari pihak teknikal / IT, dimana harus berisikan data-data masalah, analisa/diagnose dan penyelesaian masalahnya.
2. Request Order Asset
“ Team Asset harus menjadi akses utama dan wajib bagi keluar atau masuknya Asset. Team asset akan menerima Purchase Order dari Team Teknikal/IT, lalu Team Asset harus melakukan kontroling, Evaluasi terhadap PO tsb, lalu mem folowupnya ke bagian Approved, dan menyerahkan PO tersebut ke bagian Purchasing.
Adapun ketika sudah terjadi pembelian Asset, maka asset tersebut harus diterima terlebih dahulu oleh Team Asset, untuk dilakukan identifikasi dan pengkodean asset tsb. Dan melakukan test/uji kelayakan dari asset tersebut. Serta menyimpan surat-surat yang berhubungan dengan garansi asset tersebut.
3. Claiming Guarantee
“Team Asset harus bekerja sama dengan vendor-vendor perusahaan, agar dalam proses claim guaranty tidak mengalami kesulitan dan memakan waktu yang cukup lama serta tidak ada biaya-biaya yang dipungut berdasarkan service level guarantee.
4. Product Knowlage
“ Team Asset harus memiliki pengetahuan serta jaringan yang luas mengenai Asset tersubut, sehingga memiliki pembukuan tentang informasi seputar Asset tsb.
5. Auctions
“ Team Asset harus memiliki data-data yang valid dari asset kepemilikan perusahaan, sehingga dapat memberikan permohonan lelang kepada pemilik perusahaan.
6. Selection
“ Team Asset harus membuat data-data asset dan memisahkannya kedalam golongannya seperti asset yang rusak dan tidak bisa diperbaiki, Asset yang rusak dan dapat diperbaiki, Asset yang masih bisa pakai, Asset titipan / sewaan.
7. Auditing
“Team Asset, harus membuat program dan schedule proses audit atas asset, dengan mengimplementasikan proses stock opname.
Nah sekarang infopintar.com akan memberikan aplikasi QR Code sehingga akan sangat memudahkan untuk kebutuhan Inventory Asset, tapi kita paparkan dulu kegunaan QR code nya dahulu,
Apa itu QR Code ?
Kode QR adalah suatu jenis kode matriks atau kode batang dua dimensi yang dikembangkan oleh Denso Wave, sebuah divisi Denso Corporation yang merupakan sebuah perusahaan Jepang dan dipublikasikan pada tahun 1994 dengan fungsionalitas utama yaitu dapat dengan mudah dibaca oleh pemindai QR merupakan singkatan dari Quick Respon atau respons cepat, yang sesuai dengan tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan mendapatkan respons yang cepat pula. Berbeda dengan kode batang, yang hanya menyimpan informasi secara horizontal, kode QR mampu menyimpan informasi secara horizontal dan vertikal, oleh karena itu secara otomatis Kode QR dapat menampung informasi yang lebih banyak daripada kode batang.(soon,2008) (sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Kode_QR)
Apa manfaat QR Code ?
Manfaat dari QR Code adalah kita bisa langsung membaca isi yang terkandung dalam code tersebut secara cepat. QR Code ini bisa digunakan untuk Media Inventory, Labeling mungkin juga promosi sebuah perusahaan, menyimpan alamat sebuah situs website atau Blog, atau menyimpan Tulisan, menyimpan nomor HP dan untuk menyimpan SMS dari seseorang. Jika QR Code ini diterapkan pada sebuah situs atau blog, pengunjung bisa langsung melihat blog tersebut melalui HP atau mobile phone.
Sebuah Kode QR (singkatan Kode “Quick Response”) merupakan simbol 2-dimensi digital yang pelanggan Anda dapat memindai dengan ponsel mereka untuk mendapatkan akses ke konten tertentu secara langsung.
Bagaimana Cara Menggunakan QR Codes?
Kode QR membantu Anda berbagi informasi dengan orang-orang ditargetkan tertarik dalam bisnis Anda, secara langsung.
Ini merupakan cara yang bagus untuk berbagi informasii, karena kita tidak perlu meminta orang lain atau pelanggan kita, atau orang yang kita target untuk mengingat atau masukkan alamat web yang panjang atau campur aduk.
Banyak usaha kecil mulai menggunakan Kode QR untuk keperluan: :
a. Memberikan tautan atau link ke halaman tertentu, sebagai contoh untuk gambar yang diatas adalah QR Code ke salah satu halaman yang ada di website Komunitas Pakar Online Indonesia ini.
b. Memberikan penawaran khusus atau diskon
c. Berbagi konten eksklusif yang melengkapi.
d. Berbagi video online yang di unggah ke Youtube (Lihat: mengenal YouTube).
e. Dan banyak lagi…
Nah.....sekarang jadi cerahkan, klo yang masih bingung silahkan diulang lagi bacanya, klo yang sudah mengerti boleh silahkan langsung download saja file aplikasinya
silahkan diklik aja Aplikasi QR Code Offline
Caranya :
a. Download dahulu file aplikasinya
b. Install
c. Untuk memulai, ketik pada Plain Text kode barang, nama barang, jenis, type (semua terkait dengan barang tersebut)
d. Setelah selesai ketik, lalu klik pada menu Encode (proses untuk membuat QR Code)
e. Dan akan tampil QR codenya pada posisi di sebelah kanan
g. Lalu simpan QR code tersebut, pastikan diberi nama/code pada QR code tersebut yah, dan simpan dalam format file JPEG File (jpg).
h. Lakukan cara yang sama pada setiap barang yang akan di buat QR Codenya
i. Cetak dengan menggunakan kertas stiker, karena akan ditempel pada barangnya, klo gak mau repot bisa beli printer Code merek Zebra. tinggal print langsung ok.
Demikian
yang bisa infopintar.com sampaikan untuk kesempatan kali ini, tunggu
update terkininya dengan ikuti terus seputar beragam informasi yang kaya
akan manfaat di www.infopintar.com
Atas segenap perhatiannya, infopintar.com ucapakan banyak terima kasih.